Selasa, 18 Agustus 2009

Aji Saka

Pengarang : Cerita Rakyat
Dahulu kala, ada sebuah kerajaan bernama Medang Kamulan yang diperintah
oleh raja bernama Prabu Dewata Cengkar yang buas dan suka makan
manusia. Setiap hari sang raja memakan seorang manusia yang dibawa oleh
Patih Jugul Muda. Sebagian kecil dari rakyat yang resah dan ketakutan
mengungsi secara diam-diam ke daerah lain. Di dusun Medang
Kawit ada seorang pemuda bernama Aji Saka yang sakti, rajin dan baik
hati. Suatu hari, Aji Saka berhasil menolong seorang bapak tua yang
sedang dipukuli oleh dua orang penyamun. Bapak tua yang akhirnya
diangkat ayah oleh Aji Saka itu ternyata pengungsi dari Medang Kamulan.
Mendengar cerita tentang kebuasan Prabu Dewata Cengkar, Aji Saka
berniat menolong rakyat Medang Kamulan. Dengan mengenakan serban di
kepala Aji Saka berangkat ke Medang Kamulan. Perjalanan menuju
Medang Kamulan tidaklah mulus, Aji Saka sempat bertempur selama tujuh
hari tujuh malam dengan setan penunggu hutan, karena Aji Saka menolak
dijadikan budak oleh setan penunggu selama sepuluh tahun sebelum
diperbolehkan melewati hutan itu.Tapi berkat kesaktiannya, Aji
Saka berhasil mengelak dari semburan api si setan. Sesaat setelah Aji
Saka berdoa, seberkas sinar kuning menyorot dari langit menghantam
setan penghuni hutan sekaligus melenyapkannya. Aji Saka tiba
di Medang Kamulan yang sepi. Di istana, Prabu Dewata Cengkar sedang
murka karena Patih Jugul Muda tidak membawa korban untuk sang Prabu. Dengan
berani, Aji Saka menghadap Prabu Dewata Cengkar dan menyerahkan diri
untuk disantap oleh sang Prabu dengan imbalan tanah seluas serban yang
digunakannya. Saat mereka sedang mengukur tanah sesuai permintaan
Aji Saka, serban terus memanjang sehingga luasnya melebihi luas
kerajaan Prabu Dewata Cengkar. Prabu marah setelah mengetahui niat Aji
Saka sesungguhnya adalah untuk mengakhiri kelalimannya. Ketika
Prabu Dewata Cengkar sedang marah, serban Aji Saka melilit kuat di
tubuh sang Prabu. Tubuh Prabu Dewata Cengkar dilempar Aji Saka dan
jatuh ke laut selatan kemudian hilang ditelan ombak. Aji Saka
kemudian dinobatkan menjadi raja Medang Kamulan. Ia memboyong ayahnya
ke istana. Berkat pemerintahan yang adil dan bijaksana, Aji Saka
menghantarkan Kerajaan Medang Kamulan ke jaman keemasan, jaman dimana
rakyat hidup tenang, damai, makmur dan sejahtera.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar